Jakarta - Jakarta Fair Kemayoran menjadi salah satu event yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Pameran multiproduk yang berlangsung 33 hari (14 Juni-16 Juli) itu tak hanya memberikan dampak positif terhadap pengunjung, tapi juga dirasakan langsung oleh pedagang kerak telor.
Salah satu pedagang kerak telor di Jakarta Fair, Norman, mulai merasakan peningkatan yang positif memasuki minggu ke-3 pameran. Terlebih, saat ini sedang masa liburan sekolah yang membuat animo pengunjung untuk datang ke Jakarta Fair kian meningkat.
"Alhamdulillah, sekarang udah berasa banget peningkatannya. Apalagi pas mulai musim liburan sekolah ini," katanya.
Norman mengaku dagangannya bisa sesuai target penjualan saat weekend tiba. Dia bisa menjual hingga lebih dari 100 porsi kerak telor dalam sehari.
"Hari biasa (Weekdays) normalnya bisa lebih dari Rp1,5 juta lah, kalau lagi ramainya bisa lebih dari Rp2,5 juta. Weekend kemarin sampai Rp 5 jutaan," ungkapnya.
"Tapi itu belum bersih ya, karena kita juga mesti nyisihin sampai Rp500.000 untuk membeli bahan baku buat stok hari berikutnya," lanjutnya.
Hal senada diutarakan pedagang kerak telor lainnya di Jakarta Fair yakni Kiki. Dirinya mengaku omset kian meningkat lantaran musim liburan sekolah tiba ditambah dengan antusias pengunjung Jakarta Fair yang sangat ramai pada gelaran tahun ini.
"Pas mulai libur gini makin banyak pengunjungnya, alhamdulillah kita juga dapet berkahnya. Bahkan, ada beberapa hari dagangan saya bisa tembus 130 porsi," ujar Kiki.
Kiki pun berharap bisa mempertahankan target tersebut hingga hari-hari ke depannya. "Ya semoga bisa stabil aja, namanya orang berusaha," tambahnya.
Hal tersebut diaminkan pedagang kerak telor lainnya, Irfan. Menurutnya, event Jakarta Fair ini sangat membawa keberkahan bagi usahanya ditambah dengan periode libur sekolah secara langsung berdampak kepada para pedagang, khususnya kerak telor.
"Normalnya dalam sehari itu bisa laku 60 sampai 70 porsi. Pas akhir pekan (weekend) udah mulai lumayan tuh tembus 100 porsi lebih," ucapnya.
Kerak telor sejatinya memang sudah sangat identik dengan event Jakarta Fair Kemayoran. Kuliner khas Betawi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang terasa tidak afdol apabila berkunjung ke Jakarta Fair tapi tidak mecicipi kerak telor.
Hal tersebut merupakan sinyal bagus bagi Jakarta Fair Kemayoran yang selalu menciptakan kepuasan serta kenyamanan baik itu bagi para peserta (penjual) ataupun para pengunjung.